sebagian orang mungkin sudah tahu tentang puasa ini, tapi tidak menutup kemungkinan masih adanya sedikit orang yang masih bertanya-tanya tentang puasa ini dan hukumnya.
okee, kita akan bahas satu persatu. Pertama tentang pengertian dari puasa ini terlebih dahulu.
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari tarwiyah atau pada 8 dzulhijjah. Sedangkan Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari dimana jamaah haji wuquf di padang arafah atau pada 9 dzulhijjah. untuk teknis pelaksanaannya tentu sama dengan puasa-puasa pada umumnya.
seperti yang tertulis diatas bahwa kedua puasa ini adalah puasa sunnah, jadi tidak akan mendapat dosa jika tidak menjalankannya. tapi puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka ummat muslim yang tidak menjalankan ibadah haji, agar merasakan nikmat yang sama dengan saudara-saudara kita yang menjalankan ibadah haji.
adapun faedah atau keutaman puasa ini tercantum pada hadist yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah
lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram)
menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim)Sementara puasa Tarwiyah didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب
إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا : يا رسول الله! ولا الجهاد
في سبيل الله ؟ قال : ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم
يرجع من ذلك شيء
Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada
perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan
Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di
jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali
seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian
tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari)adapun niat puasa tarwiyah adalah :
sedangkan niat puasa arafah adalah :
Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia seperti terjadi pada tahun ini (Dzulhijjah 1427 H), dimana Saudi menetapkan Awal Dzulhijjah pada hari Kamis (21 Desember 2006) dan Indonesia menetapkan hari Jum'at (22 Desember 2006) maka untuk umat Islam Indonesia melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan ketetapan pemerintah setempat, yakni tanggal 8-9 Dzulhijjah (29-30 Desember 2006). Ini didasarkan pada perbedaan posisi geografis semata.
Tidak diragukankan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim).
sudah tahu kan manfaat puasa tarwiyah dan arafah maupun keutamaan dari puasa itu sendiri ? ayoo berpuasa dan jangan lupa saling mengingatkan antar saudara muslim.
wassalam..
sumber : NU online
0 komentar:
Posting Komentar